Scroll untuk baca artikel
Kabar

Selama pandemi, ini pertama kalinya jamaah umroh diberangkatkan dari Bandara Juanda

248
×

Selama pandemi, ini pertama kalinya jamaah umroh diberangkatkan dari Bandara Juanda

Sebarkan artikel ini

Berangkat dengan Lion Air dan Garuda

Sumber: kominfo.jatimprov.go.id/

Untuk pertama kalinya selama pandemi covid-19, Pemprov Jatim akhirnya melepas jamaah umroh melalui Bandara Internasional Juanda Surabaya. Yakni Senin-Selasa 14-15 Maret 2022. Jamaah umroh diberangkatkan dengan maskapai Lion Air dan Garuda Indonesia.

“Koordinasi dengan para agen pelaksana umroh harus intensif. Karena peminat di Jatim sangat tinggi sekali. Termasuk juga, Dinas Kesehatan Prov Jatim bersama Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Surabaya terkait kepulangan juga harus intensif,” ungkap Gubernur Khofifah usai mimpin Rapat Koordinasi (Rakor) Pembukaan PPIU dari Bandar Juanda di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Minggu (13/3/2022) sebagaimana dikutip dari laman Kominfo.jatimprov.go.id

Menurut Khofifah, perlindungan ekstra hati-hati harus dilakukan pada jamaah yang masuk dalam kategori lansia, terutama lansia yang memiliki penyakit bawaan (komorbid).

Baca Juga:   Pemprov Jatim gelontorkan 2,7 juta liter minyak goreng untuk pedagang pasar tradisional

Berdasarkan data dari Lion Air di Bulan April, maskapai ini akan melakukan 2 kali penerbangan dalam satu minggu. Sehingga dalam satu bulan akan ada 8 kali keberangkatan jamaah. Untuk Garuda Indonesia sendiri di Bulan April akan melangsungkan 3 kali penerbangan umroh dalam satu bulan.

“Kami sangat berharap jika ada penambahan jumlah jadwal penerbangan umroh dari maskapai yang tersedia. Baik ke Jeddah maupun Madinah. Karena peluang ibadah ini sangat diminati masyarakat apalagi menjelang ramadhan,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Jatim Husnul Maram mengungkapkan rasa syukurnya atas telah dibukanya penerbangan jamaah umroh dari bandara Internasional Juanda. Husnul menyebut Kanwil Kemenag akan mengikuti seluruh standar operasional yang telah disetujui bersama dari Ratas hari ini.

Baca Juga:   Pemprov Jatim gelontorkan 2,7 juta liter minyak goreng untuk pedagang pasar tradisional

Sehingga masyarakat yang melakukan ibadah umroh, bisa berangkat tanpa test PCR tetapi pada proses kepulangan akan tetap dilakukan tes PCR di tujuan akhir masing-masing. Lalu akan dikarantina sambil menunggu hasil tesnya terbit.

“Hanya menunggu tanpa karantina. 1 hari saja. Kalau negatif pulang kalau positif ya isolasi di hotel. Tidak ada tambahan aturan lain,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua AMPHURI (Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia BPD Jatim dan Nusra M. Sufyan Arif mengatakan bahwa jumlah jamaah bertambah dua kali lipat di bulan April. Sebanyak 3.000 hingga 4.000 warga Jawa Timur (Jatim) masuk daftar tunggu ibadah umrah di Bulan Maret 2022. Angka itu terus bertambah tiap bulan.

Baca Juga:   Pemprov Jatim gelontorkan 2,7 juta liter minyak goreng untuk pedagang pasar tradisional

“Bulan April karena Bulan Ramadhan, naik hingga 7000 untuk yang daftar Umroh. Angka ini bahkan meningkat 2 kali lipat dibanding maret, karena Ramadhan,” kata Sufyan.