Pranata Mangsa merupakan sistem penanggalan atau kalender yang dikaitkan dengan aktivitas pertanian. Khususnya untuk kepentingan bercocok tanam atau penangkapan ikan.
Kalender Pranata Mangsa disusun berdasarkan pada pada peredaran matahari. Kalender ini memiliki 1 siklus (setahun) dengan periode 365 hari atau 366 hari.
Kalender ini memuat berbagai aspek fenologi dan gejala alam lainnya yang dimanfaatkan sebagai pedoman dalam kegiatan usaha tani maupun persiapan diri menghadapi bencana (kekeringan, wabah penyakit, serangan pengganggu tanaman, atau banjir) yang mungkin timbul pada waktu-waktu tertentu.
Berikut 12 pranata mangsa yang dikutip dari buku Pranata Mangsa Astrologi Jawa Kuno (2016) dan sumber lain.
1. MANGSA : KASA – KARTIKA
Periode 22 Juni – 1 Agustus
Sotya Murca Saka Embanan yang umumnya diberi tafsir dedaunan berguguran. Itu berkaitan dengan suhu dan ketersediaan air dalam tanah. Pada masa ini manusia berasa ada sesuatu yang hilang dalam alam, walau cuacanya sedang terang.
2. MANGSA : KARO – PUSA
Periode 2 Agustus – 25 Agustus
Bantala rengka (tanah retak) yang ditandai hawa panas, tanah retak, dan makin kering. Suasana menjadi kering dan panas. Alam sedang paceklik.
3. MANGSA : KATELU – MANGGASRI
Periode 25 Agustus – 12 September
Wataknya suta manut ing bapa (anak menuruti ayah). Ditafsirkan ketika tanaman ubi batangnya merambat mengikuti lanjaran (tegakan). Curah hujan mulai naik dan sumur-sumur masih mengering dan angin yang berdebu.
4. MANGSA : KAPAT – SITRA
Periode 12 September – 13 Oktober
Wataknya adalah waspa kumembang jroning kalbu (air mata tersimpan dalam hati). Sumber air dalam keadaan minimum. Pohon randu mulai berubah, burung manyar membuat sarang, burung burung kecil mulai bertelur.
5. MANGSA : KALIMA – MANGGAKALA
Periode 14 Oktober – 9 November
Wataknya pancuran mas sumawur ing jagad (pancuran masa berhamburan di bumi). Turunnya hujan yang pertama. manusia pun diliputi sukacita atas kesegaran air hujan yang turun dari langit. Petani mulai memperbaiki sawah.
6. MANGSA : KANEM – NAJA
Periode 10 November – 22 Desember
Wataknya rasa mulya kasucen, rasa mulia yang berasal dari kesucian. Alam memberi rasa persahabatan yang luar biasa. Sawah sawah subur menghijau, petani riang gembira. Tanaman-tanaman berbuah.
7. MANGSA : KAPITU – PALGUNA
Periode 23 Desember – 3 Februari
Wataknya wisa kentar ing maruta, bisa terbang tertiup angin. Ini musim datangnya penyakit, banjir. Tapi petani tetap bersyukur. Alam memang kurang bersahabat, tapi penuh berkah. Karena panen akan tiba.
8. MANGSA : KAWOLU – WISAKA
Periode 4 Februari – 30 Februari
Wataknya anjrah jroning kayun, sesuatu sedang merebak di dalam kehendak. Tanda kegembiraan mulai terlihat. Kucing kucing mulai kawin
9. MANGSA : KASANGA – JITA
Periode 1 Maret – 25 Maret
Wataknya wedare wacana mulya, keluarnya sabda mulya. Kulit manusia menjadi peka terhadap penyakit.
10. MANGSA : KASAPULUH – SRAWANA
Periode 26 Maret – 18 April
Mangsa ini ditandai denga awal perkembangbiakan. Burung-burung mulai bertelur. Mangsa ini orang gampang lesu dan pusing-pusing. Wataknya gedhong minep jroning kalbu, gedung tertutup dalam hati.
11. MANGSA : DHESTA – PADRAWANA
Periode 19 April – 11 Mei
Burung mulai menetas telurnya. Alam menunjukkan daya ciptanya lagi. Subur meski kemarau di ambang mata.
12. MANGSA SADHA – ASUDJI
Periode 12 Mei – 21 Juni
Hujan mulai sungguh habis, wataknya tirta sah saking sasana, air lenyap dari tempatnya. Inilah saat dimana kemarau mulai tiba. Juru tanu mulai menjemur padinya dan memasukannya ke lumbung