Makna kewajiban silaturahmi dan keutamaannya sesuai tuntunan sunnah

Bisa menyehatkan mental

oleh

Penulis: St Umi Maysaroh

Silaturahmi adalah salah satu amalan umat muslim untuk menyambung tali persaudaraan, bukan hanya sebuah tradisi melainkan Sunnah sesuai ajaran nabi .

Silaturahmi dapat dilakukan kapan saja, namun amalan ini menjadi salah satu agenda saat hari raya Idul Fitri atau lebaran. Saat lebaran tiba orang muslim berbondong-bondong pulang ke kampung halaman untuk menyambung silaturahmi pada keluarga dan sanak keluarga.

Mengenai anjuran silaturahmi Rosululloh SAW bersabda dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori. Ada pun bunyi hadisnya adalah sebagai berikut:

Man ahabba ayyubsatho lagu firrizqi wayunsa’a lahu fi atsarihi fal yasil rahimahu

Artinya:”Barang siapa yang ingin di luaskan rizkinya dan di panjangkan umurnya maka hendaklah ia menyambung silaturahmi,”

Baca Juga:   7 Keistimewaan dan keutamaan di bulan Syawal

Asal usul silaturahmi

1 Syawal menjadi puncak hari kemenangan setelah seorang muslim berpuasa selama satu bulan penuh, setelah sholat Id di masjid atau lapangan orang muslim biasanya sering melanjutkan silaturahmi hingga lebaran ketupat tiba.

1. Berkunjung ke makam

Setelah sholat Id umumnya seorang muslim akan mampir ke makam orang tuanya atau sanak keluarganya yang sudah mendahuluinya, setibanya di makam akan membersihkan makam, memanjatkan do’a atau membawa bunga untuk di taburkan di makam

2. Silaturahmi ke sanak Saudara

Usai melakukan nyekar adat Jawa biasanya melanjutkan kegiatan lebaran dengan halal bi halal terutama dari yang lebih muda berkunjung ke yang lebih tua.

Muslim di Jawa menggunakan momen lebaran atau Hari Raya Idul Fitri untuk menyambung persaudaraan, dengan berkunjung ke sanak kerabat yang umumnya tidak dijumpai di keseharian. Upaya ini juga dilakukan agar tidak kepaten obor, atau putus tali persaudaraan karena generasi muda tak kenal dengan saudara dari orang tua mereka.