Harga keekonomian produk Bahan Bakar Minyak (BBM) dan juga elpiji kini meningkat tajam, hal ini juga seperti yang dikatakan oleh PT Pertamina (Persero). Hal ini seiring melambungnya harga minyak dan gas dunia.
Hak ini mengakibatkan Pertamina menjual produk BBM dan elpiji dengan harga di bawah keekonomian. Hal ini agar daya beli masyarakat tetap terjaga.
Sama halnya dengan apa yang dikatakan oleh Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati. Harga produk BBM mulai Pertalite hingga Solar dan juga produk elpiji yang dijual oleh Persero masih di bawah dari nilai keekonomiannya.
Kata Nicke, untuk pertalite sendiri, harga pasar saat ini ialah Rp17.200 per liter, namun seperti diketahui jika Pertamina masih menjual pertalite diharga Rp7.650 per liter. Dengan demikian, per liter yang dibeli oleh masyarakat, pemerintah mensubsidi sebesar Rp9.550 per liter.
“Kita masih menahan dengan harga Rp12.500, karena kita juga pahami kalau Pertamax kita naikkan setinggi ini, maka shifting ke Pertalite akan terjadi, dan tentu akan menambah beban negara,” kata Nicke dalam keterangannya.
Sementara untuk solar, keekonomiannya sebesar Rp18.150 per liter. “Jadi untuk setiap liter solar, pemerintah membayar subsidi Rp13.000” tambahnya
Untuk elpiji sendiri belum ada kenaikkan sejak 2007, harganya tetap Rp4250 per kilogram. Sementara harga pasar untuk saat ini masih berada di Rp15.698 per kilogram. Dengan begitu, pemerintah memberikan subsidi sebesar Rp.11.448 per kilogramnya.