HULUHILIR.COM – Masa lalu selalu aktual. Itulah kata orang bijak kotika melihat bentangan sejarah. Orang hidup pada hari ini, tapi tak bisa lepas dari masa lalu.
Oleh karena itu, segala hal tentang masa lalu selalu menarik untuk dikaji. Oleh karena itu, Sekolah Jurnalistik Sosrodilogo (SJS) mengajak untuk mengakrabi masa lalu, dengan cara menulis segala hal tentang masa lalu di sekitar kita.
Sejarah adalah milik kita sema. Setiap orang memiliki sejarah. Setiap kampung mempunyai cerita. Bahkan setiap benda menyimpan sejarahnya sendiri.
Namun yang pasti, kita kemudian memiliki perspektif sejarah atas sesuatu. Di dunia pertanian misalnya, petani dulu menggarap sawah dengan bajak luku yang ditarik oleh kerbau. Juga ada alat bernama ani-ani untuk memanen padi dengan cara memotong tangkai satu demi satu.
Jika melihat sekeliling lebih luas lagi, akan banyak bermunculan tanya. Bagaimana cara orang dulu mendirikan rumah, kapan kereta api beroperasi?
Kenapa orang jawa suka makan lalapan? Atau pertanyaan-pertanyaan, bagaimana cerita kerupuk klenteng Bojonegoro, bagaimana cerita masjid Agung Darussalam? Dan seterusnya dan seterusnya.
Sejarah bukanlah segala seuatu yang bersifat besar atau skala nasional saja. Akan tetapi, sejarah adalah masa lalu dań milik semua orang.
Sejarah bisa dipelajari. Pun juga menulis sejarah, bisa dipelajari. Oleh karena itu, SJS mengajak untuk bersama-sama belajar bareng mengenbi sejarah.
Bukan penulisan sejarah ilmiah yang kaku, melainkan sejarah popular. Untuk itu, SJS memasukkan unsur-unsur jurnalistik dalam penulisan sejarah. Agar sejarah mudah ditulis dan mudah dibaca oley semda kalangan.
Mari bergabung dengan Sekolah Jurnalistik Sosrodilogo (SJS) untuk bersama-sama belajar menulis sejarah lokal. Sejarah apa-apa yang dekat dengan kehidupan kita.