Kabar

Upaya Kolektif Pemerintah Kabupaten Bojonegoro Menjaga Kestabilan Harga Kebutuhan Pokok Jelang Nataru

233
×

Upaya Kolektif Pemerintah Kabupaten Bojonegoro Menjaga Kestabilan Harga Kebutuhan Pokok Jelang Nataru

Sebarkan artikel ini

Ketersediaan pasokan dan menjaga kestabilan harga kebutuhan pokok

Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, melalui koordinasi intensif Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), tengah berfokus pada langkah-langkah hati-hati dan terencana guna memastikan ketersediaan pasokan dan menjaga kestabilan harga kebutuhan pokok, terutama menjelang perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026. Upaya ini merupakan bentuk tanggung jawab Pemkab agar masyarakat dapat menyambut hari raya dengan tenang dan nyaman.

​Dalam sebuah rapat koordinasi TPID, Ibu Nurul Azizah, Wakil Bupati Bojonegoro, menekankan betapa pentingnya kebersamaan dan sinergi dari semua pihak. Beliau berharap Pemerintah Daerah, Dinas Perdagangan, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, BUMD, serta pihak swasta dapat bekerja bahu-membahu untuk memperkuat pengawasan dan intervensi pasar yang bijaksana.

​“Kami memohon dukungan dan koordinasi aktif dari semua pihak agar kita dapat mencegah potensi kelangkaan atau kenaikan harga yang terlalu membebani masyarakat. Marilah kita jaga bersama distribusi dan stok barang tetap aman untuk warga Bojonegoro,” ujar Ibu Nurul Azizah dengan harapan besar.

​Sementara itu, Bapak Sukaemi, Staf Ahli Bupati Bojonegoro, memaparkan beberapa inisiatif yang telah disiapkan dengan sungguh-sungguh oleh Pemkab Bojonegoro:

  • ​Peningkatan Komunikasi Lintas Sektor: Kami berupaya menjalin kerja sama yang lebih erat dengan Pertamina, para distributor bahan pokok, dan pelaku usaha. Tujuannya adalah untuk memastikan rantai distribusi berjalan dengan lancar tanpa hambatan yang berarti.
  • ​Penyelenggaraan Operasi Pasar Murah (OPM) yang Merata: OPM direncanakan akan diperluas jangkauannya di berbagai desa dan kecamatan. Fokus utamanya adalah komoditas yang paling sensitif terhadap inflasi, seperti beras, telur ayam ras, dan minyak goreng, agar dampak positifnya dirasakan langsung oleh masyarakat.
  • ​Pengawasan Harga dengan Pendekatan Pembinaan: TPID dan Dinas Perdagangan akan aktif memantau pergerakan harga di pasar. Kami akan mendahulukan teguran dan pembinaan bagi pihak yang mungkin melanggar ketentuan harga, sebelum menindaklanjutinya dengan langkah yang lebih tegas, seperti rekomendasi pencabutan izin usaha, sebagai jalan terakhir.
  • ​Kemitraan Strategis dengan BUMN Pangan: Kami juga menggandeng PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) sebagai mitra untuk mengamankan stok komoditas strategis. Langkah ini diharapkan dapat memperkuat ketahanan pangan lokal kita.
Baca Juga:   Bojonegoro Ada 691 Pangkalan LGP 3 Kg

​Besar harapan, serangkaian upaya dan koordinasi ini dapat membantu menjaga stabilitas ekonomi daerah. Semoga seluruh masyarakat Bojonegoro dapat menjalani perayaan Nataru dengan damai, khidmat, dan tanpa kekhawatiran yang berlebihan terkait dengan harga kebutuhan pokok.