Kabar

SKK Migas EMCL Berdayakan Ratusan Keluarga Miskin Bojonegoro dengan Ayam Petelur

263
×

SKK Migas EMCL Berdayakan Ratusan Keluarga Miskin Bojonegoro dengan Ayam Petelur

Sebarkan artikel ini

Kolaborasi antara SKK Migas dan ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) telah meluncurkan program produktif yang menyentuh kurang lebih 400 keluarga pra-sejahtera di Bojonegoro. Dikenal juga sebagai bagian dari Gerakan Ayam Petelur Mandiri (Gayatri) Pemkab Bojonegoro, inisiatif ini bertujuan memperkuat ekonomi warga di sekitar wilayah operasi Lapangan Minyak Banyu Urip.

​Hingga saat ini, program telah mendistribusikan total 21.600 ekor ayam petelur di 16 desa, memberikan masing-masing keluarga 54 ekor ayam, lengkap dengan kandang, pakan, dan pendampingan teknis intensif selama lima bulan.

​Di Desa Gayam, salah satu penerima manfaat, Bapak Sutrisno, merasa bersyukur atas bantuan tersebut. “Perawatannya tidak sulit, dan hasilnya lumayan. Usaha ini bisa berkembang perlahan,” ujarnya, yang kini merasakan harapan baru setelah sebelumnya berjuang dengan pekerjaan serabutan. Antusiasme warga terlihat dari aksi gotong-royong menyiapkan rangka kandang mereka sendiri.

Baca Juga:   Belajar ke Yoso Farm di Klaten, Bojonegoro Bikin Paket Ayam Petelur untuk Warga Prasejahtera

​Senior Vice President EMCL, Bapak Muhammad Nurdin, menyatakan, program ini adalah kesempatan usaha yang berkelanjutan, bukan sekadar bantuan materi, untuk mendorong aktivitas ekonomi yang mandiri. Senada, Kepala Desa Gayam, Bapak Winto, menyambut baik langkah ini karena selaras dengan visi desa untuk menggeser bantuan sosial menjadi kegiatan ekonomi produktif.

​SKK Migas melalui Bapak Heru Setyadi, Kepala Divisi Program dan Komunikasi, menekankan bahwa inisiatif ini membuktikan industri hulu migas dapat berjalan beriringan dengan pembangunan sosial-ekonomi. “Ketika fondasi ekonomi keluarga menguat, fondasi sosial untuk ketahanan energi kita juga semakin kokoh,” tutupnya.

​Program ini menandai pergeseran di Bojonegoro; dari sekadar dikenal karena kekayaan minyak, kini perlahan menampakkan sumber energi sosial dari masyarakat yang mulai berdaya dari sebuah langkah kecil menuju kemandirian ekonomi.