Generasi emas Belgia harus meraih hasil yang mengecewakan dalam Piala Dunia 2022. Belgia harus mengakui kegagalannya dalam melaju ke 16 besar setelah hanya bermain imbang saat melawan Kroasia.
Pertadingan yang digelar Ahmad bin Ali Stadium tersebut berjalan menarik dan sengit. Kedua tim sama-sama memainkan permainan menyerang sehingga jual beli serangan tak dapat terhindarkan. Namun hingga akhir laga, Belgia dan Kroasia sama-sama kuat dan memaksa pertandingan berakhir dengan skor 0-0.
Belgia hampir saja melibas Kroasia dengan skor 3-0 apabila striker Belgia, Romelu Lukaku tidak menyianyiakan ketiga peluang emas yang dirinya dapatkan.
Dengan hasil mengecewakan ini, pelatih Belgia, Roberto Martinez memutuskan untuk mundur dari jabatannya karena merasa telah gagal membawa skuad terbaik Belgia melaju jauh di Piala Dunia 2022.
“Ini pertandingan terakhir saya sebagai pelatih timnas. Saya sudah mengucapkan selamat tinggal kepada pemain dan staf,” kata Roberto Martinez seusai laga.
“Hari ini kami menjadi diri kami sendiri. Memenangkan laga di Piala Dunia tak pernah mudah. Di laga pertama melawan Kanada kami menang, tetapi kami tak menjadi diri kami sendiri. Kami pantas kalah di laga kedua vs Maroko.” tambahnya.
“Hari ini kami menciptakan banyak peluang, jadi tidak, saya tidak memiliki penyesalan. Kami bisa meninggalkan Piala Dunia dengan kepala tegak. Kami ingin terus lanjut, tapi negara mana pun juga mau. Ini turnamen terbaik dunia. Kami menyapu bersih fase grup di Piala Dunia 2018, juga di Piala Dunia Eropa 2022, tapi lalu tereliminasi. Buat saya perasaannya sama.” imbuhnya.