Gua Ngerong merupkan destinasi wisata yang sayang untuk dilewatkan saat anda melancong ke Kabupaten Tuban. Gua yang cukup terkenal ini berlokasi di tempat yang cukup strategis yang bisa dilalui dari beberapa jalan. Bisa melalui Tuban ataupun melalui Kabupaten Bojonegoro.
Lokasi
Berlokasi kurang lebih 20 KM dari kabupaten Bojonegoro tepatnya di Jl. Raya Rengel No.155 Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, Indonesia. Gua Ngerong Rengel ini merupakan tempat wisata alam yang ramai dan tak pernah sepi pengunjung, baik di hari biasa maupun di hari-hari libur.
Wisata yang dikelola oleh pemerintah setempat ini memiliki harga tiket masuk yang tergolong murah, dengan hanya membayar Rp. 3.000 harga yang dikenakan untuk orang dewasa serta Rp. 2.000 untuk pengunjung anak-anak.
Namun sedikit catatan mengingat tempat wisata ini berada tepat langsung di pinggir jalan raya penghubung Bojonegoro Tuban membuat tempat wisata ini minim loasi parkir terutama untuk mobil atau bus.
Pesona keindahan gua Ngerong
Kabupaten Tuban memang terkenal dengan sebutan kota seribu gua. Sebutan tersebut memang bukan hanya sebuah sebutan. Dikarenakan memang di kabupaten Tuban ini terdapat banyak sekali kita jumpai gua-gua yang sudah memiliki umur yang tua dan ada beberapa yang dikeramatkan.
Gua yang terbentuk secara alami ini merupakan gua yang memiliki lantai yang berupa sungai bawah tanah yang menjadi habitat bagi ribuan ikan tawes, nila serta ikan lainnya, selain itu terdapat kura-kura air tawar yang memiliki ukuran yang sangat besar. Jika anda beruntung kura-kra tersebut terlihat muncul ke permukaan dan berenang menyusuri sungai.
Tempat wisata ini juga menjadi tempat keramat kepercayaan masyarakat. Di hari jum’at pahing pada pasaran jawa, tempat wisata ini selalu diramaikan oleh pengunjung dengan berbagai tujuan tertentu, seperti nyekar atau membasuh muka dengan air sungai Ngerong. Tujuan mereka percaya bahwa sumber yang bertuan dari air Gua Ngerong ini mampu melancarkan rejeki, mendatangkan jodoh, dipanjangkan umur, hingga yang berkaitan dengan urusan duniawi yang lainnya.
Selain ikan dan kura-kura Gua Ngerong jugas menjadi habitat dari jutaan kelelawar yang bergelantungan di atas dan sisi lain di dalam Gua ini menjadi daya tarik tersendiri. Sebab kita dapat melihat dari dekat rupa dari kelelawar tetapi terkadang bau yang menyengat dari kotoran kelelawar ini cukup membuat anda kurang nyaman. Bagi anda yang alergi dengan bau yang menyengat, di lokasi ini pula para wisatawan dapat berenang dengan ikan ikan di sepanjang sungai. Terapi kaki dengan cara menenggelamkan bagian kaki kesungai sehingga didekati ikan-ikan, dan juga dapat memberi makan para ikan dengan makanan yang dapat anda beli di warung di dalam lokasi. Biasanya berupa biji kapas, brondong jagung, hingga roti.
Cerita mistis yang beredar
Banyak sekali versi cerita yang beredar di kalangan masyarakat mulai dari zaman penjajahan hingga cerita yang mengandung unsur mistis. Konon gua Ngerong berawal dari kiash 2000 tahun yang lalu, dimana saat dalam Kawasan kerajaan Gumenggeng, yang sudah ada sejak sebalum kerajaan Majapahit.
Pada waktu itu Kerajaan Gumenggeng dilanda kekeringan yang teramat sangat sehingga menimbulkan rakyat kelaparan di mana-mana. Kemudian Raja yang sat itu Bernama Raden Arya Bangah, mengadakan sayembara yang berhadiah sebuah tanah yang luas. Selanjutnya muncullah seorang Bernama Kyai Jala Ijo yang mendapatkan petunjuk bahwa ia harus menyungkil tanah di tempat tertentu di Kerajaan Gumenggeng (saat itu masih belum ada namanya).
Setelah ia menancapkan tongkat dan mencungkil sebuah tanah, orang tersebut berbalik pulang dan perpesan pada pangawalnya untuk tidak menoleh ke belakang. Tetapi saat perjalanan pulang salah satu pengawal tersebut dengan sengaja menoleh kebelakang hingga muncul seorang putri cantik yang menggoda dan membawa pergi pengawal tersebut pergi, hingga tak Kembali sampai saat ini.
Adapun cerita rakyat yang lain yaitu konon ada seorang adipati kerajaan yang mencoba menggali tanah untuk mencari sumber air karena pada saat itu terjadi kemarau panjang, kemudian dittemukannya sumber air yang keluar dari mulit Gua. Namun sang adipati dan beberapa perjurinya melanggar sebuah aturan hingga dikutuk menjadi ikan penghuni Gua tersebut.
Larangan bagi pengunjung
Cerita tersebut di percaya masysrakat barangsiapa yang dengan sengaja dating dan membawa pulang ikan atau kura-kura yang berasal dari gua atau aliran sungai Ngerong makai a aan mendapatkan suatu kesialan dan ada beberapa cerita dari masyarakat jika ada yang berani membawa pulang hewan yang ada di lokasi tersebut maka aka nada hantu yang bergentayangan hingga hewan tersebut dikembalikan ketempat semula.