Pesona Desa Wisata Sendang Duwur di Lamongan, ada masjid pemberian Ratu Kalinyamat

Pusat kerajinan batik tulis

oleh

Lamongan memang memiliki banyak sekali destinasi wisata. Selain terkenal dengan pantai dan guanya, Lamongan juga memiliki desa wisata yakni Sendang Duwur. Ingin tahu seperti apa kecantikan Desa Wisata Sendang Duwur? yuk intip.

Pertahankan budaya leluhur

Desa ini memiliki keunikan tersendiri. Di sana, masih sangat mempertahankan budaya leluhur seperti perpaduan Hindu dan Islam di masa lampau. Masyarakat di Desa Sendang Duwur juga masih mengadakan ritual-ritual tertentu. Rasa sejuk terasa di desa ini, sebab berada di ketinggian 72 meter diatas permukaan laut.

Makam Sunan Sendang Duwur

Sumber: cagarbudaya.kemdikbud.go.id/

Di Desa Sendang Duwur juga terdapat makan Sunan Sendang Duwur. Saat akan memasuki area makam, akan disambut dengan gapura yang cukup besar dengan bagian luar berbentuk tugu bentar dan bagian dalam berbentuk paduraksa yang menggambarkan sayap burung garuda.

Baca Juga:   6 Kolam renang di Bojonegoro, tempat wisata sehat murah meriah

Keindahan makam juga makin terasa dengan adanya dinding makam yang berbentuk cungkup dan dihiasi ukiran kayu jati yang memiliki nilai seni yang indah. Tak hanya itu, di kedua sisi makam juga terdapat dua batu hitam yang berbentuk kepala naga.

Pusat kerajinan

Desa Sendang Duwur juga memiliki potensi sebagai pusat kerajinan perhiasan seperti emas dan perak, serta menjadi pusat kerajinan batik tulis. Ternyata masyarakat disana melakukan aktivitas tersebut sejak zaman dahulu. Maka dari itu, wisatawan yang hendak membeli kerajinan yang ada di Desa Sendang Duwur juga dapat melihat proses pembuatannya.

Terdapat mata air Lidah Mbah Wali

Di daerah makam Sunan Sendang Duwur terdapat mata air yang tak pernah habis yang bernama Lidah Mbah Wali. Disebelahnya juga ada sebuah masjid yang menurut warga sekitar begitu ajaib. Sebab menurut cerita masjid ini dibangun hanya membutuhkan waktu satu malam saja, atau lebih tepatnya masjid ini dipindahkan ke Sendang Duwur daru Jepara dalam waktu satu malam.