Minyak dan gas bumi (MIGAS) pada era sekarang merupakan kebutuhan pokok bagi semua orang. Migas juga memiliki peranan penting dalam perekonomian nasional, sehingga pengelolaannya juga harus tepat dan maksimal agar memberikan kemakmuran dan kesejahteraan bagi rakyat.
Industri hulu migas memiliki keunikan tersendiri. Memiliki beberapa cakupan kegiatan seperti eksplorasi, pengembangan lapangan migas, produksi, lifting minyak bumi atau gas alam. Namun secara umum industri migas melakukan lima tahapan kegiatan sebagai berikut.
1. Eksplorasi
2. Produksi
3. Pengolahan
4. Transportasi
5. Pemasaran.
Dari kelima kegiatan umum tersebut, nantinya akan dipisah kembali peranan antara usaha hulu migas denagan usaha hilir. Di hulu migas akan melakukan kegiatan eksplorasi dan produksi, sedangkan usaha hilir akan melakukan kegiatan pengolaan, transportasi dan pemasaran.
Keberhasilan akan bergantung pada tahapan yang pertama yakni eksplorasi. Sebab kegiatan ini ialah mencari cadangan migas yang baru dan ekonomis untuk dikembangkan. Setelah eksplorasi berjalan dengan baik, tahap berikutnya yakni produksi baru dapat berjalan. Tahap eksplorasi ini cukup rumit dan memiliki jangka waktu yang cukup panjang, sebab harus melakukan survey ke lapangan tempat mana saja yang memiliki prospek dan juga memiliki cadangan migas yang ekonomis untuk nantinya diproduksi.
Selanjutnya akan diproses oleh hilir migas yang kegiatannya juga diawasi oleh Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas). BPH migas sendiri memiliki tugas untuk mengawasi segala pelaksanaan penyedia dan pendistribusian BBM serta pengangkutan gas bumi oleh pipa.
Nantinya pengolahan dari gas mentah akan dijadikan bahan bakar maupun yang lainnnya. Guna untuk mencakup seluruhnya, untuk digunakan dalam negeri maupun luar negeri, hilir juga mengurusi transportasi dan juga pemasaran. Tugas hilir juga cukup berat, karena harus memikirkan pemasaran dari gas yang sudah diproduksi dan siap untuk dijual agar laku dan dapat terus berkembang.