Scroll untuk baca artikel
Wisata

6 Kesenian Bojonegoro yang Lestari Hingga Kini

13
×

6 Kesenian Bojonegoro yang Lestari Hingga Kini

Sebarkan artikel ini

Kabupaten Bojonegoro memiliki kekayaan seni tradisional yang unik dan khas, yang diwariskan secara turun-temurun. Beberapa di antaranya adalah Wayang Thengul, Tari Thengul, Wayang Krucil, Tayub, Oklik, dan Sandur. Seni-seni ini menjadi bagian penting dari identitas budaya masyarakat Bojonegoro.

1. Wayang Thengul

Wayang Thengul adalah kesenian wayang khas Bojonegoro, dinamakan demikian karena “thengul” berasal dari kata “methentheng” dan “methungul,” yang menggambarkan cara sang dalang menggerakkan wayang kayu tiga dimensi ini. Wayang Thengul menampilkan cerita-cerita dari Kerajaan Majapahit, Kerajaan Kediri, serta kisah-kisah para Wali pada masa Kerajaan Demak. Karena keunikannya, Wayang Thengul menjadi ikon seni pertunjukan Bojonegoro.

2. Tari Thengul

Tari Thengul juga menjadi bagian tak terpisahkan dari kebudayaan Bojonegoro. Tarian ini diperagakan oleh 5 hingga 10 penari perempuan, yang menampilkan gerakan-gerakan lemah gemulai dengan iringan gamelan tradisional. Tari Thengul biasanya dipentaskan untuk menyambut tamu-tamu penting atau dalam acara resmi pemerintah daerah.

Baca Juga:   Ingin kuliah di Unugiri Bojonegoro, simak cara daftarnya

3. Wayang Krucil

Selain Wayang Thengul, Bojonegoro memiliki Wayang Krucil, yang terbuat dari kayu jati. Cerita yang diangkat dalam Wayang Krucil umumnya berkisar pada zaman Panji Kudalaleyan di Pajajaran hingga Prabu Brawijaya dari Majapahit. Meski demikian, cerita yang dimainkan juga bisa berasal dari Wayang Purwa, Wayang Menak, maupun kisah Babad Tanah Jawa.

4. Tayub Bojonegoro

Seni Tayub atau Sindir adalah tari pergaulan yang sangat populer di Bojonegoro. Tarian ini biasanya dilakukan oleh pria yang menari dengan iringan tembang Jawa yang dilantunkan oleh Waranggono, penyanyi wanita yang berpenampilan khas Jawa. Tayub seringkali dikaitkan dengan syair-syair yang mengandung ajaran kebaikan dan kebijaksanaan. Meski begitu, aroma pergaulannya juga sangat kuat, mencerminkan hubungan sosial yang terjalin erat antar penonton dan penari.

Baca Juga:   5 Agrowisata petik buah di Bojonegoro, durian Klino banyak diminati

5. Oklik

Kesenian Oklik merupakan salah satu bentuk musik tradisional Bojonegoro yang menggunakan alat-alat perkusi sederhana. Nama “Oklik” berasal dari suara yang dihasilkan oleh alat-alat musik ini, seperti kentongan, kendang, dan alat perkusi lain yang biasanya dibuat dari bambu atau kayu. Oklik sering dimainkan dalam acara-acara rakyat, upacara adat, dan berbagai festival lokal. Ritme musik Oklik yang dinamis menggambarkan semangat dan kebersamaan masyarakat Bojonegoro.

6. Sandur

Sandur adalah seni teater rakyat yang tumbuh subur di Bojonegoro. Kesenian ini menggabungkan unsur tari, musik, dan dialog dengan cerita yang sederhana namun sarat akan humor dan pesan moral. Sandur sering dipentaskan dalam rangka memperingati hari-hari besar atau acara-acara khusus di pedesaan. Salah satu variasi dari sandur di Bojonegoro adalah Sandur Wayang Thengul, yang memadukan elemen wayang dan teater tradisional dalam satu pertunjukan. Pemain sandur biasanya juga terlibat dalam dialog spontan yang menambah daya tarik dan keakraban pertunjukan.

Baca Juga:   Habib Syech datang di Bojonegoro, ribuan syekher mania tumplek blek di alun-alun

Kesimpulan

Kesenian khas Bojonegoro sangat beragam dan mencerminkan kekayaan budaya serta kearifan lokal yang diwariskan dari generasi ke generasi. Dari Wayang Thengul yang ikonik, Tari Thengul yang anggun, hingga Oklik yang dinamis dan Sandur yang humoris, kesenian ini menjadi perekat identitas masyarakat Bojonegoro. Setiap pertunjukan tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga sarana untuk melestarikan nilai-nilai luhur dan kebersamaan di tengah masyarakat.