Obesitas dan kegemukan seringkali digunakan secara bergantian untuk menggambarkan kondisi seseorang yang memiliki berat badan yang berlebihan. Namun, sebenarnya ada perbedaan antara kedua istilah tersebut.
Obesitas adalah kondisi medis yang ditandai dengan adanya penumpukan lemak tubuh yang berlebihan sehingga dapat menimbulkan masalah kesehatan seperti penyakit jantung, diabetes, dan beberapa jenis kanker. Indikator yang paling umum digunakan untuk menentukan apakah seseorang mengalami obesitas adalah melalui indeks massa tubuh (IMT) yang dihitung berdasarkan berat badan dan tinggi badan seseorang.
Sedangkan, kegemukan merujuk pada kondisi di mana seseorang memiliki berat badan yang melebihi batas normal, namun belum mencapai tingkat obesitas. Kegemukan biasanya dapat diatasi dengan perubahan gaya hidup seperti mengonsumsi makanan sehat dan berolahraga secara teratur.
Dalam kesimpulannya, obesitas dan kegemukan sama-sama merujuk pada kelebihan berat badan, namun obesitas lebih berbahaya dan merupakan kondisi medis yang serius karena dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan yang serius.
Kasus Obesitas di Indonesia
Obesitas merupakan masalah kesehatan global yang juga terjadi di Indonesia. Menurut data Riskesdas tahun 2018, prevalensi obesitas di Indonesia mencapai 21,8% pada usia di atas 18 tahun. Angka ini meningkat dibandingkan dengan tahun 2013 yang sebesar 19,8%. Prevalensi obesitas pada anak usia 5-12 tahun juga mengalami peningkatan dari 11,9% pada tahun 2013 menjadi 14,8% pada tahun 2018.
Faktor yang berkontribusi terhadap meningkatnya angka obesitas di Indonesia antara lain pola makan yang kurang sehat dan minim aktivitas fisik. Masyarakat cenderung mengonsumsi makanan cepat saji dan makanan tinggi kalori yang tidak seimbang dengan kebutuhan energi mereka. Kurangnya aktivitas fisik juga menjadi masalah karena banyak orang lebih memilih transportasi pribadi dan gaya hidup yang kurang aktif.
Obesitas dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan seperti diabetes, penyakit jantung, stroke, dan beberapa jenis kanker. Oleh karena itu, penting untuk melakukan upaya pencegahan dan pengelolaan obesitas melalui pola makan sehat dan aktifitas fisik yang cukup. Kita semua perlu berkontribusi untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pola makan sehat dan gaya hidup aktif agar dapat mengurangi risiko obesitas di Indonesia.