Setiap berdirinya suatu wilayah atau daerah tentuk takkan lepas dari yang namanya asal-usul. Ya cerita yang ada di balik berdirinya suatu daerah yang menjadi cerita legenda ataupun cerita sejarah akan terus diceritakan secara turun temurun.
Selain sebuah cerita yang beredar secara turun menurun, banyak sering kita temui beberapa pengingalan yang dapat menggambarkan kehidupan di zaman dahulu.
Salah satunya adalah cerita Prabu Angling Dharma yang dipercaya menjadi cikal bakal Bojonegoro. Prabu Angling Dharma menjadi raja Kerajaan Malowopati. Sehingga jangan heran jika Pendopo Pemkab Bojonegoro dikenal dengan nama Pendopo Malowopati.
Apalagi di Kabupaten Bojonegoro juga terdapat satu tempat yang dikenal dengan petilasan Angling Dharma, di Desa Wotanngare, Kecamatan Kalitidu, Kabupaten Bojonegoro. Lalu, bagaimana cerita Angling Dharma?
Sejarah Singkat dan Petilasan Prabu Angling Dharma
Cerita ini telah berlangsung secara turun temurun, dan hingga kini sebagian besar masyarakat percaya akan keaslian cerita tersebut.
Di sebuah cerita disebutkan bahwa Prabu Angling Dharma merupakan turunan dari Arjuna yang ketujuh yang saat itu menjadi raja dari kerajaan Malawapati.
Hingga saat mengalami masa hukuman dan kutukan menjadi burung Belibis, Prabu Angling Dharma pernah singgah di Bojonegoro.
Beliau dihukum oleh Dewi Uma dan Dewi Ratih disebabkan oleh berkhianat pada janjinya sendiri untuk tidak menikah lagi sebagai bentuk cinta pada Dewi Setyowati.
Di dalam persinggahannya di Bojonegoro Prabu Angling Dharma meninggalkan sebuah jejak yang diyakini sebagai masyarakat adalah sebuah petilasan Prabu Angling Dharma dari kerajaan Malawapati.
Lokasi dan Kondisi

Petilasan Angling Dharma bertempat di Desa Weton Ngare Kecamatan Kalitidu Kabupaten Bojonegoro. Di mana sebuah petilasan ini berada di tengah-tengah sawah milik masyarakat sekitar. Namun tentang akes menuju terus mengalami perbaikan sehingga memudahkan bagi pengunjung.
Di sepanang perjalanan nantinya akan disuguhi hamparan persaahan yang cukup luas, tempat tersebut menjadi tempat faforit bagi warga sekitar hingga tak heran jika banyak warga yang sering berkunjung ditempat petilasan tersebut.
Di dalam area petilasan tersebut anda akan mendapati sebuah tempat inti yang ditutupi oleh sehelai kain putih yang merupakan tempat yang sakral dan suci.
Konon cerita area petilasan ini merupakan tempat di mana kerajaan Malawapati Berdiri. Hingga di sekitar area tersebut terdapat sebuah makam dari para prajurit dari kerajaan Malawapati. Di sekitar petilasan pula terdapat sebuah sumur yang dahulunya digunakan sebagai sumber mata air pada saat itu.
Jadi tempat wisata
Kini tempat tersebut tak hanya dijadikan tempat wisata religi, banyak juga masyarakat lokal meupun luar daerah yang berkunjung untuk menamnah ilmu pengetahuan tentang keaslian Malawapati atau hanya sekedar berziarah dan berfoto-foto.
Selain itu Nama Angling Dharma dan Malawapati telah melekat di hati masyarakat Bojonegoro. Sampai beberapa event yang diadakan sering mengambil tema Malawapati dan Angling Dharma. Selain itu tim sepak bola kebanggaan Bojonegoro menamai timnya dengan julukan Laskar Angling Dharma.
Jadi objek penelitian
Salah satu penelitian dilakukan Hery Priswanto dari Balai Arkeologi Yogyakarta. Dan dipublikasikan di jurnal Berkala Arkeologi Vol.33 Edisi No.1/Mei 2013.
Penelitian itu mengungkapkan bahwa situs Wotanngare adalah permukiman berdasar data artefaktual. Permukiman itu kemungkinan masa Majapahit abad 14-15 masehi. Sehingga bukan sebuah kerajaan Malowopati. Meski demikian, penelitian akan terus dilakukan.