Kabupaten Ngawi memiliki wisata mata air yang memiliki mitos dan sejarah yang unik. Jika biasanya taman itu terletak di tengah kota maupun pemukiman, nyatanya Ngawi memiliki taman yang indah dengan keindahan alam yang indah sebab letaknya di tengah-tengah hujan.
Taman ini bernama Umbul Jambe yang letaknya berada di tengah hutan yang lebat.
Keunikan
Di lokasi wistawa Umbul Jambe ini memiliki banyak keindahan yang memikat. Seperti adanya gapura selamat datang yang terdapat ukiran yang unik dan klasik.
Wisatawan akan disuguhi dua patung naga jika baru saja masuk lokasi. Bahkan ada juga jembatan gantungdnegan paduan warna yang indah. Di ujung jembatan ada dua patung lagi yang berbentuk singa yang memiliki badan yang kekar sedang duduk. Tak hanya itu, ada sumber air yang pernah kering meskipun dilanda kemarau panjang.
Mitos
Mata air Patirtan Umbul Jambe ini menjadi salah satu sumber kehidupan bagi masyarakat sekitar. Biasanya air tersebut dimanfaatkan untuk keperluan sehari-hari.
Selain itu, tak sedikit yang mengatakan dan mempercayai bahwa air Patirtan Umbul Jambe dapat mengobati penyakit dan sebagai sarana penyembuhan. Bahkan dipercaya air yang terletak di lokasi ini dapat menolak sial, sebagai sarana rezeki dan lain hal.
Sejarah kerajaan Majapahit
Lokasi ini ada kaitannya dengan Kerajaan Majapahit. Patirtan Umbul Jambe ini merupakan tempat pertemuan tiga tokoh penting pada zamannya yakni, Raden Patah, Sunan Kalijaga dan Prabu Brawijaya.
Dalam pertemuan tiga tokoh tersebut menghasilkan kesepakatan bahwa Islam bisa didakwahkan di tanah jawa. Namun setelah 500 tahun berselang, Sabdo Palon akan kembali dan akan mengembalikan kepercayaan masnyarakat tanah Jawa.
Lokasi
Tempat dengan mitos dan sejarah yang unik ini terletak di Alas Ketonggo, Semen, Paron, Area Hutan, Patalan, kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi.