Huluhilir.com – Kabupaten Bojonegoro, yang dikenal dengan kekayaan sumber daya alamnya, ternyata juga menyimpan potensi wisata industri yang menarik. Selain pesona alam dan budaya, Bojonegoro memiliki sentra-sentra industri yang unik dan layak dikunjungi. Di sini, wisatawan tidak hanya bisa melihat proses produksi, tetapi juga berbelanja produk-produk khas Bojonegoro dengan harga terjangkau.
Sentra-sentra industri di Bojonegoro menawarkan pengalaman wisata yang berbeda. Wisatawan dapat melihat langsung bagaimana produk-produk seperti mebel kayu jati, kerajinan limbah kayu, patung kayu, hingga salak wedi dan belimbing diolah. Selain itu, wisatawan juga dapat berinteraksi langsung dengan para pengrajin dan petani, serta belajar tentang proses produksi yang ramah lingkungan.
Wisata industri di Bojonegoro tidak hanya menarik bagi wisatawan domestik, tetapi juga wisatawan mancanegara. Produk-produk khas Bojonegoro memiliki kualitas yang baik dan keunikan tersendiri. Selain itu, harga yang ditawarkan juga relatif terjangkau, sehingga cocok untuk dijadikan oleh-oleh atau koleksi pribadi.
Artikel ini akan mengulas beberapa sentra industri di Bojonegoro yang cocok dijadikan destinasi wisata sambil berbelanja. Wisatawan dapat merencanakan perjalanan mereka untuk mengunjungi sentra-sentra industri ini dan membawa pulang kenang-kenangan khas Bojonegoro.
-
Sentra Doran di Sugihwaras
Doran merupakan tangkai cangkul. Dusun Kedondong, Desa Panunggalan, Kecamatan Sugihwaras, Kabupaten Bojonegoro dikenal sebagai sentra doran.
Sutiono (39), misalnya sudah menekuni pembuatan doran pacul dari kayu jati sekitar tahun 2005. Hanya saja, sesepuh di sana sudah sejak 1980.
Rata-rata pengrajin di sentra doran ini bisa memproduksi 40 doran sehari. Data pada 2022 menyebutkan, pengrajin doran tinggal 15 keluarga. Doran dijual hingga Tuban, Ngawi, Lamongan, dan Gresik. Ketahanannya pun hingga 2 tahun. Harga grosir pasaran Rp 6 ribu. Sementara jika ecer Rp 10 ribu per doran jati.
2.Sentra Sovenir Kayu Jati Batokan

Industri kreatif aneka souvenir kayu jati berada di Desa Batokan Kecamatan Kasiman. Batokan telah dikenal cukup lama sebagai sentra kerajinan berbahan kayu jati. Di sepanjang jalan, Anda bisa mencari aneka kerajinan dengan harga murah. Mulai tempat tisu, lampu teplok, hingga vas bunga dan jam dinding.
3.Sentra Gerabah di Rendeng

Rendeng, salah satu desa yang terletak di sebelah selatan Kecamatan Malo, 10 menit perjalanan dari pusat Desa Malo, merupakan tempat yang cocok sebagai salah satu destinasi wisata edukasi pembuatan gerabah yang sudah dijalankan oleh masyarakatnya secara turun temurun. Anda juga bisa mencoba langsung membuat gerabah di sini.
4.Sentra Meubel dan Ukir Jati Sukorejo
Desa Sukorejo, Kecamatan Bojonegoro terkenal dengan pusat industri mebel dan furniture di Bojonegoro. Semua berbahan dasar kayu jati asli. Apalagi kayu jati Bojonegoro kualitasnya cukup bagus.
Di sepanjang Jalan Brigjen Soetoyo, para pengrajin yang merupakan warga setempat membuka toko di rumahnya. Hasil kerajinan ukir dan meubel ini tidak kalah dari produk kerajinan ukir Jepara. .
5.Sentra Pande Besi di Kedaton
Sentra pande besi ini berada di Desa Kedaton Kecamatan Kapas atau 6 Km ke timur dari Kota Bojonegoro. Ada sekitar 23 pengrajin pande besi di Kedaton. Mereka ahli dalam pembuatan alat-alat pertanian dan pertukangan serta jasa perbaikan alat pertanian dan pertukangan.
Sentra pande besi ini sudah turun temurun diperkirakan sudah 3 generasi. Tak heran bila banyak pesanan dari luar kota, bahkan ada pengrajin yang dapat pesanan dari luar jawa seperti dari Pulau Sumatra dan kalimantan.
6.Sentra Kerajinan Akar Jati Geneng

Desa Geneng, Kecamatan Margomulyo, menjadi sentra kerajinan akar jati. Berbagai bentuk dan ukuran akar jati terpajang di hampir setiap rumah sepanjang Jalan Bojonegoro-Ngawi itu.
Banyak hasil kerajinan yang dihasilkan warga. Diantaranya perabot rumah tangga mulai dari meja, kursi, hingga patung dari susunan akar jati.
7.Sentra Tahu Ledok Kulon

Produksi tahu di Ledok Kulon Kecamatan Bojonegoro sudah turun temurun. Hingga sekarang sudah menginjak generasi kelima. Ada sekitar 159 produsen tahu, jenis makanan yang berbahan dasar kedelai. Jangkauan distribusi tahu ledok di antaranya ke Kabupaten Blora, Tuban, Lamongan, dan Gresik.