Untuk pertama kalinya, bus listrik diproduksi di Tanah Air. Sebanyak 30 unit bus listrik akan menjadi alat transportasi peserta Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali. Puluhan bus listrik tersebut mulai beroperasi pada 11-17 November 2022.
Nah, bagaimana spesifikasi bus listrik buatan PT INKA tersebut? Dan apa keunggulannya? Simak ulasan berikut yang dikutip dari berbagai sumber.
PT INKA kerja sama dengan Kemenristekdikti dan PT
Dikutip dari laman Departemen Perhubungan, PT INKA bekerja sama dengan Kementerian Ristekdikti dan sejumlah perguruan tinggi dalam penggunaan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) yang lebih dari 50%.
Saat kunjungan ke Madiun, Minggu (17/7/2022), Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menuturkan kerjasama ini membuka ruang kerja baru bagi produk dalam negeri dan juga kesempatan bagi para akademisi di perguruan tinggi untuk melakukan riset dan inovasi.
Libatkan 4 Perguruan Tinggi
Produksi Bus Listrik Merah Putih (BLMP) yang akan digunakan pertama kali untuk event G20 merupakan penugasan oleh Kemenristekdikti kepada konsorsium Perguruan Tinggi dan PT INKA (Persero). Dalam pengerjaannya melibatkan empat perguruan tinggi yakni dari ITS Surabaya, UGM Yogyakarta, UNAIR Surabaya, ISI Denpasar.
Kendaraan menjadi lebih ringan
Keunggulan dari BLMP diantaranya mulai dari noise, suspensi, serta optimasi pengurangan berat kendaraan menjadi lebih ringan, karena merupakan hasil pengembangan dari bus sebelumnya berdasarkan masukan dari berbagai pihak.
Bisa menempuh 160 km sekali charging
Adapun spesifikasi BLMP menggunakan komponen yang berasal dari beberapa Perguruan Tinggi Negeri (PTN) Indonesia, sehingga TKDN dapat meningkat menjadi lebih dari 70%. Daya tempuhnya mencapai 160 km dan hanya memerlukan waktu 2,5 jam untuk proses charging hingga kembali siap beroperasi.
Dipesan DAMRI
Bus buatan anak dalam negeri ini juga telah dipesan oleh DAMRI dengan system Buy The Service (BTS) untuk dioperasionalkan di beberapa daerah seperti: Bandung dan Surabaya.