Tim robotika dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya menorehkan prestasi tingkat internasional. Dua tim Robotika ITS, ITS Champion in Robocup (Ichiro) dan ITS Robotics with Intelligent System (IRIS) berhasil mengamankan posisi ketiga pada laga internasional RoboCup 2022 kategori Humanoid Soccer Kid Size dan Middle Size League.
Kompetisi ini diselenggarakan secara luring di Bangkok International Trade & Exhibition Centre (BITEC), Thailand.
Pembina Tim Robotika ITS Muhtadin ST MT menyampaikan bahwa kedua tim menciptakan robot humanoid. Robot humanoid merupakan salah satu bentuk implementasi teknologi dalam bidang robotika yang memiliki kemampuan menirukan berbagai kegiatan dan menggerakan bagian tubuh layaknya manusia.
Muhtadin menjelaskan, terdapat 16 tim dari 12 negara yang bertanding dalam kategori Humanoid Soccer League Kid Size. Mewakili ITS, tim Ichiro menyuguhkan empat robot humanoid dengan dua ukuran yang berbeda, di mana robot humanoid tersebut memiliki total 20 sendi serta mengimplementasikan sensor manusia berupa lima pancaindra.
“Kami juga menerapkan algoritma berbasis kecerdasan buatan (AI) dengan menggunakan deep learning,” papar dosen Departemen Teknik Komputer tersebut, dalam rilis ITS, Senin (18/7/2022).
Lelaki berusia 41 tahun tersebut kemudian menyambung terkait kategori Middle Size League yang diikuti oleh tim IRIS ITS. Dalam kesempatan ini, tim IRIS mengajukan robot beroda dalam pertandingan sepak bola dan menggunakan bola sepak ukuran reguler berdasarkan ketentuan Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA). Tim IRIS dibebaskan merancang perangkat keras sendiri, tetapi semua sensor harus terpasang dengan ukuran dan berat maksimum yang ditentukan.
Menurut Muhtadin, penggunaan algoritma deep learning untuk RoboCup 2022 menjadi tantangan tersendiri bagi kedua tim karena prosesnya memerlukan komputasi besar dan memakan waktu. Untungnya, proses pengambilan data lapangan di Bangkok dapat dilaksanakan dengan lancar. “Kami bersyukur karena ITS memiliki super komputer berbasis NVIDIA DGX2 yang bisa kami akses dari Thailand, sehingga proses deep learning dapat dilakukan dengan cepat di server ITS,” ungkap Muhtadin.