Sepak bola Indonesia kini tengah berduka. Setidaknya ada 130 suporter yang meninggal dunia akibat kericuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang. Kejadian tersebut terjadi setelah pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya.
Kejadian ini turut diperhatikan oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD mengatakan jika tragedi di Kanjuruhan ini bukan katena bentrokan antar suporter.
Mahfud menegaskan jika korban meninggal karena saling himpit, berdesakan, sesak nafas dan terinjak-injak.
“Perlu saya tegaskan bahwa tragedi Kanjuruhan itu bukan bentrok antar suporter Persebaya dengan Arema. Sebab pada pertandingan itu suporter Persebaya tidak boleh ikut menonton. Suporter di lapangan hanya dari pihak Arema,” kata Mahfud MD.
Dirinya juga menegaskan jika pihak aparat telah mengantisipasi melalui koordinasi dan usul beberapa teknis di lapangan. Seperti untuk mengajukan waktu pertandingan agar dilaksanakan sore hari dan penonton yang hadi menyesuaikan dengan kapasitas stadion yakni 38.000 orang.
“Tapi usul-usul itu tidak dilakukan oleh panitia yang tampak sangat bersemangat. Pertandingan tetap dilangsungkan malam, dan tiket yang dicetak jumlahnya 42.000,” tambahnya