Scroll untuk baca artikel
BeritaDesa

Farm Field Day: Sekolah Bagi Petani Bojonegoro, Produksi Terus Meningkat

34
×

Farm Field Day: Sekolah Bagi Petani Bojonegoro, Produksi Terus Meningkat

Sebarkan artikel ini
Farm Field Day: Sekolah Bagi Petani Bojonegoro, Produksi Terus Meningkat

Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Bojonegoro menggelar kegiatan Farm Field Day (FFD) sebagai bagian dari Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL-PTT) 2024. Kegiatan ini bertempat di Desa Temu, Kecamatan Kanor.

Kepala DKPP Bojonegoro, Helmy Elizabeth, dalam sambutannya menekankan pentingnya FFD dalam meningkatkan produksi pertanian dengan biaya yang lebih efisien. “Tujuannya para petani mendapatkan keuntungan lebih besar dengan memanfaatkan ilmu dan teknologi terbaru,” ujar Helmy.

Menurutnya, Bojonegoro adalah penyumbang padi terbesar ke-3 di Jawa Timur, dengan luas baku sawah mencapai 83.197 hektar.

Helmy juga menekankan bahwa Sekolah Lapang bertujuan tidak hanya untuk mempertahankan target produksi, tetapi juga untuk meningkatkan hasil lebih lanjut. “Kami akan selalu bersama petani untuk berbagi ilmu dan teknologi baru demi hasil yang maksimal dengan biaya yang lebih efisien,” tambahnya.

Camat Kanor, Agus Saiful Aris, juga menyampaikan apresiasinya terhadap DKPP. “Kegiatan ini memberikan mindset baru bagi para petani bahwa teknologi dan ilmu terbaru adalah kunci untuk meningkatkan hasil produksi tanpa meningkatkan biaya,” kata Agus. Ia yakin bahwa dengan adanya Sekolah Lapang, perekonomian petani akan semakin meningkat.

Kepala Desa Temu, Sentot Pranoto, mengungkapkan harapannya agar pendapatan hasil panen petani Desa Temu meningkat sesuai dengan harapan. “Saya yakin hasil dari pengelolaan tanaman akan meningkat, dan Sekolah Lapang ini akan membantu mengoptimalkan potensi petani,” ujar Sentot.

Dengan adanya kegiatan ini, para petani di Bojonegoro diharapkan mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi pertanian sehingga bisa mendukung swasembada pangan nasional.

Melalui kegiatan ini, diharapkan para petani Bojonegoro semakin cerdas dalam meningkatkan produksi, mengurangi biaya operasional, dan mendukung upaya pemerintah dalam menciptakan ketahanan pangan yang lebih baik. (Sumber: Bojonegorokab)