Hijau

Inisiasi Hutan Kota, Langkah Hijaukan Bojonegoro

331
×

Inisiasi Hutan Kota, Langkah Hijaukan Bojonegoro

Sebarkan artikel ini
Inisiasi Hutan Kota, Langkah Hijaukan Bojonegoro/Sumber:Bojonegorokab

Huluhilir.com – Rabu (28/5/2025), di Lapangan Also, Kelurahan Ledok Kulon, Kecamatan Bojonegoro, sebuah harapan baru mulai ditanam. Bukan sekadar bibit pohon, melainkan cita-cita untuk menghijaukan kota, mengembalikan keseimbangan alam di tengah hiruk pikuk kehidupan.

Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, memulai langkah dengan inisiasi Hutan Kota. Bupati Setyo Wahono dan Wakil Bupati Nurul Azizah hadir langsung, memegang sekop, dan menanam bibit pohon pule serta tabebuya. Sebuah simbol, bahwa langkah besar dimulai dari tindakan sederhana.

Area bantaran Bengawan Solo yang selama ini belum termanfaatkan, dipilih menjadi lokasi percontohan. Tujuan utamanya jelas, seperti disampaikan oleh Bupati Setyo Wahono: mengurangi polusi dan menjadikannya sarana edukasi bagi masyarakat

Baca Juga:   8 Pengamen Diamankan dalam Razia Satpol PP Bojonegoro

“Saya berharap hutan kota ini menjadi salah satu komitmen kita dalam upaya melestarikan lingkungan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat,” tutur Bupati dengan penuh semangat.

Kegiatan menanam ini tak hanya dilakukan oleh pemimpin daerah. Seluruh jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan warga sekitar ikut bergotong royong. Ada semangat kebersamaan yang terasa, seolah semua ingin ambil bagian dalam mewujudkan mimpi hijau Bojonegoro. Diharapkan, keberadaan hutan ini akan memicu gerakan “Gemar Menanam Pohon” di seluruh penjuru kota.

Menghijaukan Angka Indeks

Luluk Alifah, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bojonegoro, menjelaskan pentingnya langkah ini dari sudut pandang data. Menurut Kementerian Lingkungan Hidup, indeks lingkungan hidup Bojonegoro saat ini berada di angka 70,10. Angka ini merupakan akumulasi dari tiga komponen utama: kualitas air, kualitas udara, dan tutupan lahan.

Baca Juga:   Sendang Grogoland, Keindahan Alam Tersembunyi di Bojonegoro

“Angka indeks tertinggi saat ini adalah indeks kualitas udara sebesar 87,18,” papar Luluk. Namun, ada pekerjaan rumah yang jelas terlihat pada dua komponen lainnya. “Indeks tutupan lahan sebesar 58,59 dan indeks kualitas air sebesar 58,42.”

Ia juga menambahkan, berdasarkan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kabupaten Bojonegoro yang memiliki luas lahan 13.225 hektar, hutan produksi yang ditetapkan Kementerian Lingkungan Hidup masih sangat minim, hanya sekitar 1,6 hektar atau 14%.

“Untuk itu, semoga dengan adanya hutan kota ini bisa menaikkan nilai indeks tutupan lahan,” pungkas Luluk, berharap upaya kecil di Ledok Kulon ini akan menjadi pemicu perubahan yang lebih besar bagi Bojonegoro.

Baca Juga:   Bojonegoro siapkan Rp 10,8 miliar untuk beasiswa RPL Desa

Inisiasi hutan kota di Ledok Kulon ini adalah secercah harapan. Sebuah langkah nyata untuk melawan dampak perubahan iklim dan mengembalikan kesejukan di Bojonegoro, satu pohon, satu komunitas, satu harapan.