Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus menggencarkan program Sinau dan Ngaji Bareng di Balai RW sebagai alternatif pendidikan bagi anak-anak. Program ini bertujuan untuk mengasah kreativitas dan meningkatkan kemampuan anak-anak di Kota Surabaya. Sejak diresmikan oleh Wali Kota Eri Cahyadi pada 2 September 2023, program ini telah berkembang pesat dan kini dilaksanakan di 238 Balai RW di seluruh Surabaya.
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, menjelaskan bahwa program Sinau dan Ngaji Bareng di Balai RW merupakan bagian dari rangkaian program Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH). “Jadi orang tua hebatnya mengajari anak-anaknya, dan ini ditindaklanjuti oleh Sinau dan Ngaji Bareng. Sebenarnya ini rangkaian, tidak bisa diputuskan,” kata Wali Kota Eri pada Selasa (3/9/2024).
Eri menegaskan bahwa program Sinau dan Ngaji Bareng di Balai RW berjalan sukses berkat dukungan Tim Penggerak PKK dan Kader Surabaya Hebat (KSH). “Alhamdulillah, semua sudah berjalan dan matur nuwun (terima kasih) kepada PKK dan KSH yang luar biasa. Kota Surabaya dibangun dengan kebersamaan dan sinergi yang luar biasa hingga hari ini,” tambahnya.
Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya, Yusuf Masruh, mengungkapkan bahwa jumlah Balai RW yang menjadi lokasi program ini terus bertambah sejak diluncurkan. “Program ini sekarang sudah ada di 238 Balai RW, naik dari 220 titik saat diresmikan setahun lalu. Kami juga berencana menambah titik-titik baru di beberapa Balai RW lainnya,” ujarnya.
Selain memperluas jangkauan, Yusuf menyebutkan bahwa Dispendik Surabaya akan menambah sumber daya manusia untuk mendukung program ini, dengan melibatkan pemuda Karang Taruna dan mahasiswa sebagai tenaga pengajar. “Nanti Balai RW ini, sesuai dengan harapan Pak Wali (Eri Cahyadi), tidak hanya mengajarkan soal akademis, tetapi juga mengembangkan talenta anak-anak. Misalnya, ada dari Karang Taruna yang bisa bermain gitar, mereka bisa mengajari adik-adiknya,” jelas Yusuf.
Program Sinau dan Ngaji Bareng di Balai RW tidak hanya fokus pada pendidikan akademis, tetapi juga pada pengembangan bakat dan kreativitas anak-anak. Hal ini sejalan dengan visi Pemkot Surabaya untuk menjadikan kota ini sebagai Kota Layak Anak (KLA) Dunia. Program ini memberikan ruang aman bagi anak-anak untuk berkreasi dan belajar, melibatkan ribuan tenaga pengajar dari berbagai latar belakang, termasuk pemuka agama, mahasiswa, dan guru.
Yusuf berharap program ini dapat terus berjalan dengan dukungan penuh dari seluruh elemen masyarakat, termasuk kelurahan, kecamatan, KSH, RT, dan RW. “Mudah-mudahan ini bisa konsisten ya, kami mohon bantuan Pak Lurah, Pak Camat, Pak RT, dan Pak RW, untuk saling mendukung dan memotivasi anak-anak agar mau datang ke Balai RW,” tutup Yusuf.
Program Sinau dan Ngaji Bareng di Balai RW ini menjadi bukti nyata bagaimana fasilitas umum seperti Balai RW dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk kegiatan edukatif yang bermanfaat bagi masyarakat. Dengan terus berkembangnya program ini, Pemkot Surabaya berharap dapat memberikan inspirasi bagi daerah lain untuk memanfaatkan fasilitas publik sebagai pusat kegiatan belajar alternatif yang menyenangkan dan inklusif bagi anak-anak.(Summer: Kominfo Jatim)