Kabar

Pemkab Bojonegoro Bersama UGM Kerja Sama Bangun Daerah

317
×

Pemkab Bojonegoro Bersama UGM Kerja Sama Bangun Daerah

Sebarkan artikel ini
Suasana Diskusi Pemkab Bojonegoro dengan UGM/Bojonegorokab.go.id

Huluhilir.com – Angin perubahan berhembus di Kabupaten Bojonegoro. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) setempat menggandeng salah satu perguruan tinggi terkemuka di Indonesia, Universitas Gadjah Mada (UGM), dalam sebuah inisiatif strategis untuk mempercepat pembangunan daerah yang berkelanjutan. Langkah awal kolaborasi ini ditandai dengan kegiatan “Ngopi Bareng” yang berlangsung pada Rabu (22/5/2025), sebuah forum diskusi santai namun sarat makna yang mempertemukan pucuk pimpinan daerah dengan para akademisi dari berbagai disiplin ilmu di UGM.

Bupati Bojonegoro, Setyo Wahono, hadir langsung dalam acara tersebut, didampingi oleh jajaran kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait. Dari pihak UGM, hadir sembilan perwakilan yang kompeten di bidangnya, termasuk Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIPOL), Fakultas Pertanian, serta Sekolah Vokasi UGM. Suasana keakraban dan antusiasme untuk berkolaborasi tampak jelas dalam pertemuan tersebut.

Bupati Setyo Wahono: Sinergi Konkrit Jawab Tantangan

Dalam sambutannya, Bupati Setyo Wahono, yang akrab disapa Mas Wahono, mengungkapkan kegembiraannya atas terjalinnya kerja sama ini. Ia memandang pertemuan “Ngopi Bareng” sebagai platform penting untuk bertukar gagasan strategis antara Pemkab Bojonegoro dan UGM. Fokus utama diskusi mencakup berbagai aspek krusial bagi pembangunan daerah, mulai dari penguatan pendidikan vokasi yang relevan dengan kebutuhan industri, pengembangan sektor pertanian yang inovatif dan menarik bagi generasi muda, hingga penguatan kapasitas pemerintahan yang berbasis pada riset dan inovasi.

Baca Juga:   Bagaimana Merawat Telinga yang Benar? Ini Tips dari Dokter RSUD Sosodoro Djatikoesomo Bojonegoro

“Pertemuan ini menjadi awal yang baik. Kami berharap dari diskusi ini akan lahir berbagai bentuk sinergi konkret yang mampu menjawab tantangan pembangunan daerah secara berkelanjutan,” ujar Mas Wahono dengan nada optimis.

Lebih lanjut, Mas Wahono menyoroti isu strategis terkait pembangunan daerah, khususnya mengenai peran serta generasi muda dalam sektor pertanian. Ia tidak menyembunyikan keprihatinannya terhadap minimnya minat kaum muda untuk menekuni bidang yang sejatinya merupakan tulang punggung ketahanan pangan dan memiliki potensi ekonomi yang besar di Bojonegoro.

“Anak-anak muda saat ini cenderung enggan berkecimpung di bidang pertanian. Ini menjadi tantangan besar bagi kita semua, termasuk dunia pendidikan, agar bisa menumbuhkan kembali semangat bertani dengan pendekatan yang lebih modern dan berbasis inovasi,” tegasnya.

Mas Wahono juga memberikan apresiasi terhadap peran Sekolah Vokasi UGM yang dinilai berhasil mencetak lulusan-lulusan yang siap terjun ke dunia kerja. Menurutnya, hal ini sangat sejalan dengan kebutuhan Kabupaten Bojonegoro yang memerlukan tenaga terampil dan siap pakai untuk menggerakkan roda pembangunan.

Baca Juga:   Bupati Bojonegoro tegaskan segera bangun jembatan dusun di Kedungadem

“Pemerintah Kabupaten Bojonegoro berharap dengan diskusi ini menjawab keresahan kondisi riil yang ada di masyarakat,” pungkasnya, menyiratkan harapan besar akan dampak positif dari kolaborasi ini.

Bidang-bidang Kerja Sama

Gayung bersambut, pihak UGM melalui Dekan Sekolah Vokasi, Agus Maryono, menyatakan kesiapan pihaknya untuk berkolaborasi secara aktif dengan Pemkab Bojonegoro. Fokus kerja sama yang ditawarkan meliputi penguatan Sumber Daya Manusia (SDM), transfer teknologi, serta penyelenggaraan berbagai program pelatihan yang dibutuhkan oleh masyarakat dan aparatur pemerintah daerah.

Beberapa bentuk kerja sama konkret yang telah disiapkan antara lain:

  • Penguatan SDM: Program-program peningkatan kapasitas dan kompetensi bagi aparatur Pemkab Bojonegoro.
  • Magang Mahasiswa/Dosen: Memberikan kesempatan bagi mahasiswa dan dosen UGM untuk terlibat langsung dalam proyek-proyek pembangunan di Bojonegoro, sekaligus memberikan perspektif baru bagi pemerintah daerah.
  • Program KKN Tematik: Mengarahkan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswa UGM untuk fokus pada pemecahan masalah dan pemberdayaan masyarakat di Bojonegoro.
  • Program Pegawai Pemkab sebagai Dosen Praktisi: Memberikan kesempatan bagi para profesional di Pemkab Bojonegoro untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan praktis kepada mahasiswa UGM.
  • Kelas Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL): Memfasilitasi pengakuan pengalaman kerja sebagai bagian dari pendidikan formal.
  • Penelitian Bersama: Melakukan kajian dan riset bersama untuk menghasilkan data dan rekomendasi yang relevan bagi pembangunan daerah.
  • Pengabdian Masyarakat: Melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat Bojonegoro berdasarkan keahlian dan sumber daya yang dimiliki UGM.
  • Pengembangan Laboratorium: Mendukung pengembangan fasilitas dan infrastruktur laboratorium di Bojonegoro sesuai dengan kebutuhan sektor unggulan daerah.
  • Menulis Buku/Publikasi: Mendorong kolaborasi dalam menghasilkan karya ilmiah dan publikasi yang dapat memberikan kontribusi bagi ilmu pengetahuan dan pembangunan.
  • Keterserapan Lulusan: Memfasilitasi peluang kerja bagi lulusan UGM di berbagai sektor di Kabupaten Bojonegoro.
  • Hilirisasi Produk: Mendukung upaya peningkatan nilai tambah produk-produk unggulan daerah melalui inovasi dan teknologi.
  • Pemberian Beasiswa: Memberikan kesempatan pendidikan yang lebih tinggi bagi putra-putri terbaik Bojonegoro di UGM.
Baca Juga:   10 Foto Kemeriahan Pawai Budaya di Jalanan Kota Bojonegoro

Lebih jauh lagi, beberapa rencana aksi kolaborasi yang inovatif juga mencuat dalam diskusi tersebut. Di antaranya adalah inisiasi BHUMANDALA AWARD, sebuah penghargaan untuk kinerja simpul jaringan informasi geospasial terbaik yang mendukung keterbukaan satu peta pada tahun 2026. Selain itu, direncanakan pengembangan program WebGISIDashboard sebagai alat pendukung pengambilan keputusan yang komprehensif, menyajikan data potensi dan peluang investasi di Kabupaten Bojonegoro.